KONSEP BUKU NONFIKSI

 RESUME KE -14

GELOMBANG KE-25

TEMA KONSEP BUKU NON FIKSI

NARASUMBER IBU MUSIIN,M.Pd.


        Malam ini adalah pertemuan yang ke 14,alhamdulillah saya masih bisa mengikuti kegiatan Belajar Menulis bersama team solid Om Jay.Berbeda dengan malam-malam sebelumnya,malam ini saya meresume ditemani oleh sohibku,karena sedang ada acara pelatihan jadi kita berdua menginap disalah satu TK  yang disediakan oleh panitia.Meski terasa sepi karena kita hanya berdua namun terasa nyaman,dan mudah mudahan kita nanti bisa beristirahat dengan aman.Materi yang akan disampaikan adalah Konsep Buku.Bicara tentang konsep biasanya ada namun kadang sulit untuk memunculkannya.Lewat belajar Menulis ini akan dikupas oleh Ibu Musiin M,Pd.yang notabene beliau merupakan alumni gelombang  ke-8.Luarbiasa karya beliau karena sudah terpajang di Gramedia
        Apik juga kata kata sang moderator Ibu lely Suryani pada pembuka acara
MU: Mudah bergaul dengan siapapun
SI   : Siapapun bisa jadi teman dan kaewannya.
IN  : Indah hidupnya karena banyak teman

MENULISLAH SETIAP HARI
BUKTIKAN APA YANG TERJADI

Beliau mengawali dengan kata kata tersebut,tentunya agar kita semakin bersemangat.
Karena bagi para penulis pemula ada beberapa hal yang kadang menjadi takut diawal penulisan,bahkan menjadi momok.
1. Takut tidak ada yang membaca.
2. Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
3. Merasa karya orang lain lebih bagus.

Seperti yang disampaikan Prof Eko,dan Bunda Sri, kita bisa menulis sesuai dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita,  atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang belum dikeluarkan. Saya memiliki buku, Bapak Ibu juga memiliki buku, NAMUN buku tersebut MASIH belum lahir,ujar beliau.
 Adakah sebuah buku di dalam diri Bapak Ibu?
Kapankah buku yang luar biasa itu akan lahir?
     Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis  mengukir perjalanan  hidup kita. Jadi,  semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak.
Buku yang kita tulis akan menjadi saksi sejarah untuk anak cucu, murid dan generasi yang akan datang. yang akan menjadi pemantik mereka untuk menjadi lebih hebat dari kita. Di era digital seperti saat ini, arus informasi begitu deras. Dalam hitungan detik, jutaan informasi masuk melalui berbagai aplikasi yang bisa menjadi referensi kita untuk menulis buku.
Kutipan terkenal dari Imam  Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer semoga menjadi penguat mengapa kita  ingin menjadi penulis.
Benar sekali jikalau seseorang meninggal dan telah berkarya dengan tulisannya maka ia akan selalu terkenang sepanjang jaman.
 Malam ini yang dibahas adalah  buku nonfiksi. Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1.Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) 
Contoh: Buku Pelajaran
2.Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
3.Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara)
 Pola yang beliau pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster.

Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5  langkah, yakni
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan

 Langkah ke-1 Pratulis
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya: 
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
9. Survey
10. Wawancara
 Tema yang beliau angkat di bukunya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020
 Referensi berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.
 Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan
 Tahap berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.
 Berikut ini adalah daftar isi dari buku yang telah ditulisnya.
 BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet
 Untuk menulis buku, kita memakai anatomi buku. Anatomi buku ini sangat penting jika ingin mengikuti ujian sertifikat penulis.
: Anotomi Buku
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis

Langkah ke-2 Menulis Draf
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

 Langkah ke-3 Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.

 Langkah ke-4 Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI )
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma

 Hambatan-hambatan dalam menulis 
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis
         Demikian sharing dari  pengalaman beliau. Semoga ilmu  bisa membantukita semua menaklukkan tantangan untuk menulis buku non-fiksi.
Tetaplah setia dengan pilihan dan terus berbuat baik. Tetaplah terus menulis, menulis dan menulis. Semoga tulisan kita menjadi inspirasi orang lain.

Jawaban dari berbagai pertanyaan dari kegiatan BM malam ini adalah sebagai berikut:

  •  Buku nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan kenyataan atau fakta.
 Ciri-ciri buku nonfiksi adalah sebagai berikut.
1. Bahasa yang digunakan formal dan baku.
2. Isi berkaitan dengan fakta.
3. Tulisan bersifat ilmiah populer 
4. Isi diambil dari penelitian atau temuan yang sudah ada

Jenis Buku Non Fiksi
1. Buku Catatan Pelajaran
2. Buku Teks
3 . Buku Pelajaran
4. Buku Motivasi
5. Buku Filsafat
6. Buku Sains Populer
7. Kamus
8. Ensiklopedia
9. Biografi
10. Memoar
  •  Faktual tidak berkaitan dengan momen, namun lebih ke isi. Sedangkan aktual mengacu ke sesuatu yang sedang dibahas atau dibicarakan. Faktual bisa aktual, sedangkan aktual belum tentu faktual.Faktual tidak berkaitan dengan momen, namun lebih ke isi.  Faktual bisa aktual sedangkan aktual Belum tentu faktual.
  • Sesuatu yang berdasarkan fakta bisa bersifat kekinian, sedangkan berita kekinian belum tentu itu berdasarkan fakta, misalnya hoax yang berkembang di masyarakat.
    Untuk meyakinkan orang bahwa tulisan kita bukan hasil dari plagiarisme dengan mencantumkan sumber dari data, pendapat atau gambar yang kita ambil untuk tulisan  Untuk saat ini ada alat berbasis web yang dapat mendeteksi level plagiarisme. Alat ini bisa dipakai sebelum kita meng-upload tulisan kita.
  • Untuk buku teks pelajaran, model teks yang kita gunakan adalah eksplanasi dan deskriptif.
     Semakin lama jam terbang, penulis akan secara otomatis menyesuaikan agar makna yang disampaikan mudah ditangkap pembaca.
  • Nonfiksi murni ditulis berdasarkan data-data otentik atau berdasarkan penelitian dan mempunyai daya pendukung yang jelas. Nonfiksi kreatif berasal dari sumber otentik namun kemudian dikembangkan oleh penulis.
  • Untuk tahapan atau langkah-langkah penulisan sama, baik itu awal, isi dan penutup. Semua pasti dari menentukan tema.
  • Untuk urutan bab, sub bab harus disesuaikan dengan tema. Untuk itu sebelum menulis, kita harus membuat kerangka berdasarkan tema kita
  • buku mjd hidup tergantung dari desain kita, jika novelty tergantung brp banyak jumlah buku yg di baca.Konten ekoji channel sangat terbarukan, bisa ambil novelty dari sana

  • CLOSSING dari beliau" bahwa menulis itu perlu fokus dan disegerakan agar tidak bertumpuk ide sehingga terasa sulit diuraikan"
     Ketika kita menulis karya tulis  yang dapat
    menghasilkan novelty, mulailah dengan mengkaji fenomena yang terjadi di sekitar anda. Jika
    sudah ada pandangan yang sama persis dalam pembahasan, mulai temukan apakah kondisi pada
    saat mau menulis tersebut sama dengan kondisi pada fenomena yang anda amati. Dalam hal ini jika
    kondisi tersebut tidak sama maka kemungkinan tulisan Anda sudah mengandung unsur novelty

Salam literasi
 





Komentar